assalamu'alaikum wr wb

Kamis, 07 Januari 2016

ARTIKEL PEDULI LINGKUNGAN INOVASI ATAU MATI

    Assalamu’alaikum wr wb
    INOVASI ATAU MATI
Kegiatan industri selalu berkaitan erat dengan ligkungan, yang selalu menjadi perhatian adalah tingkat kepedulian para pelaku industry terhadap dampak yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut. Tidak sedikit para pelaku industri yang kurang peduli dan tidak berfikir apa yang akan terjadi kedepannya dan hanya memikirkan kepentingan pribadinya saja. Polusi udara, pencemaran air, kerusakan ekosistem, seolah-olah menjadi hal yang sudah biasa dan bukan merupakan masalah.                                                                                                       
Sebagai contoh penambangan batu kapur di Kecamatan Nusa Penida, disana proses penambanagan masih dilakukan secara konfensional, hanya menggunakan peralatan sederhan. Para penambang masih kurang memperhatikan keselamatan lingkungan hal ini dapat dilihat yaitu:
a.       Penambang hanya kadang-kadang dalam melakukan penimbunan pada lubang bekas tambang
b.      Pencemaran udara oleh debu kapur
c.       Usaha perbaikan lingkungan yang masih kurang
d.      Pencemaran pada tanah sekitar areal tambang

Bahkan keselamatan pribadinya pun masih kurang diperhatikan, karena mereka hanya menggunakan alat pengaman seadanya.


Kita sebagai pelaku industri wajib  bertanggung jawab terhadap dampak yang dihasilkan dari kegiatan industri tersebut.  Kita harus berfikir bagaimana caranya agar dampak negatif dapat dihindari atau paling tidak diminimalisir.

        Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Samsudi Raharjo yaitu tentang pembuatan briket bioarang dari limbah abu ketel, jarak, dan gliserin, limbah abu ketel dari proses pembakaran ampas tebu industry gula diolah dengan menambahkan beberapa bahan hingga dapat menghasilkan produk berupa briket yang dapat digunakan sebagai bahan bakar biomassa yang menjadi alternative pengganti bahan bakar fosil. Limbah dapat dijadikan sebuah produk yang memiliki nilai ekonomi.

Hal itu membuktikan bahwasanya ketika kita mau berfikir untuk ber inovasi maka hal negatif dapat berubah menjadi positif.

Wassalamu’alaikum wr wb 

RINGKASAN JURNAL 2

Life Cycle Assessment  Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap: Komparasi antara Bahan Bakar 
Batubara dengan Biomassa

Nama penulis : Taufan Ratri Harjanto, Moh. Fahrurrozi , I Made Bendiyasa
Tahun terbit     : 2012
http://jurnal.ugm.ac.id/jrekpros/article/view/4696                                                                 

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan penelitian dari pihak IPB pada tahun 2008  (Cahyono dkk., 2008) untuk PT Holcim Indonesia Tbk. tentang penggantian bahan bakar batubara dengan bahan bakar lain khususnya biomassa, akan menimbulkan suatu permasalahan baru yaitu, berapa besar konstribusi emisi (gas buang) dan dampak lain yang dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar alternatif tersebut didalam industri semen.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan metode Life Cycle Assessment / LCA.  Life Cycle Analysis (LCA) atau sering juga disebut Life Cycle Assessment merupakan sebuah metode berbasis cradle to grave (analisis keseluruhan siklus dari proses produksi hingga pengolahan limbah) yang digunakan untuk mengetahui jumlah energi, biaya, dan dampak lingkungan yang disebabkan oleh tahapan daur hidup produk dimulai dari saat pengambilan bahan baku sampai dengan produk itu selesai digunakan oleh konsumen.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Inventori
Inventori dilakukan berdasarkan input dan output material didalam sistem. Data Input terdiri dari: kebutuhan bahan baku, energi/kelistrikan, air, dan alat transportasi yang digunakan. Data output berupa produk semen dan emisi yang dilepaskan terhadap lingkungan disetiap prosesnya.

Penilaian Dampak/Impact Assessment
Analisis dampak pada penelitian ini menggunakan metode Impact 2002+. Analisis impact assessment terbagi menjadi tiga analisis yaitu, analisis characterization impact assessment, damage impact assessment dan analisis single score impact assessment.

Interpretasi
Interpretasi adalah langkah terakhir dalam tahapan LCA sebelum membuat keputusan dan rencana tindakan.

Berdasarkan hasil analisis kontribusi dampak terhadap lingkungan dengan menggunakan bahan bakar menghasilkan 1000 kg semen didapatkan nilai kontribusi total berturut-turut 2,78 x10-1 Pt, 2,24 x10-1 Pt, 1,57 x10-1 Pt, dan 8,50 x10-2 Pt.
Dari hasil analisis kontribusi tersebut penggunaan biomassa lebih ramah terhadap lingkungan. Pada keempat skenario pemakaian bahan bakar dampak yang paling berpengaruh adalah global warming, respiratory inorganic dan resources.

Secara umum kontribusi dampak terhadap lingkungan tertinggi berasal dari tahap pyroprocessing, kemudian disusul dari alat transportasi yang digunakan.
Berdasarkan analisis perbaikan, truck sebagai alat transportasi pengangkut silika diganti dengan menggunakan kereta api, sehingga terjadi  pengurangan kontribusi nilai sebesar 6,00 x10-4 Pt terhadap impact category global warming,  2,00 x10-3 Pt terhadap impact category respiratory inorganic dan  6,00 x10-4 Pt terhadap impact category  non renewable energy.

Komparasi penggunaan bahan bakar antara sekam padi dengan miscantus giganteus terhadap kontribusinya ke lingkungan, didapatkan bahwa sekam padi memberikan nilai sebesar 1,59 x10-2 Pt dan miscanthus giganteus (alang-alang raksasa) sebesar 1,58 x10-2 Pt, sehingga dengan hasil tersebut penggunaan miscantus giganteus (alang-alang raksasa) sebagai bahan bakar substitusi batubara lebih ramah terhadap lingkungan. 

C, PELUANG PENELITIAN SELANJUTNYA
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan khususnya dalam hal biomassa miscantus giganteus yang digunakan sebagai bahan bakar alternative pengganti bahan bakar batubara.

POLUTAN UDARA

AKIBAT KONVERSI HUTAN

ISTILAH DALAM ILMU LINGKUNGAN

URGENSI AIR