assalamu'alaikum wr wb

Kamis, 07 Januari 2016

RINGKASAN JURNAL 2

Life Cycle Assessment  Pabrik Semen PT Holcim Indonesia Tbk. Pabrik Cilacap: Komparasi antara Bahan Bakar 
Batubara dengan Biomassa

Nama penulis : Taufan Ratri Harjanto, Moh. Fahrurrozi , I Made Bendiyasa
Tahun terbit     : 2012
http://jurnal.ugm.ac.id/jrekpros/article/view/4696                                                                 

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan penelitian dari pihak IPB pada tahun 2008  (Cahyono dkk., 2008) untuk PT Holcim Indonesia Tbk. tentang penggantian bahan bakar batubara dengan bahan bakar lain khususnya biomassa, akan menimbulkan suatu permasalahan baru yaitu, berapa besar konstribusi emisi (gas buang) dan dampak lain yang dihasilkan oleh penggunaan bahan bakar alternatif tersebut didalam industri semen.
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menjawab permasalahan tersebut adalah dengan metode Life Cycle Assessment / LCA.  Life Cycle Analysis (LCA) atau sering juga disebut Life Cycle Assessment merupakan sebuah metode berbasis cradle to grave (analisis keseluruhan siklus dari proses produksi hingga pengolahan limbah) yang digunakan untuk mengetahui jumlah energi, biaya, dan dampak lingkungan yang disebabkan oleh tahapan daur hidup produk dimulai dari saat pengambilan bahan baku sampai dengan produk itu selesai digunakan oleh konsumen.

B. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Inventori
Inventori dilakukan berdasarkan input dan output material didalam sistem. Data Input terdiri dari: kebutuhan bahan baku, energi/kelistrikan, air, dan alat transportasi yang digunakan. Data output berupa produk semen dan emisi yang dilepaskan terhadap lingkungan disetiap prosesnya.

Penilaian Dampak/Impact Assessment
Analisis dampak pada penelitian ini menggunakan metode Impact 2002+. Analisis impact assessment terbagi menjadi tiga analisis yaitu, analisis characterization impact assessment, damage impact assessment dan analisis single score impact assessment.

Interpretasi
Interpretasi adalah langkah terakhir dalam tahapan LCA sebelum membuat keputusan dan rencana tindakan.

Berdasarkan hasil analisis kontribusi dampak terhadap lingkungan dengan menggunakan bahan bakar menghasilkan 1000 kg semen didapatkan nilai kontribusi total berturut-turut 2,78 x10-1 Pt, 2,24 x10-1 Pt, 1,57 x10-1 Pt, dan 8,50 x10-2 Pt.
Dari hasil analisis kontribusi tersebut penggunaan biomassa lebih ramah terhadap lingkungan. Pada keempat skenario pemakaian bahan bakar dampak yang paling berpengaruh adalah global warming, respiratory inorganic dan resources.

Secara umum kontribusi dampak terhadap lingkungan tertinggi berasal dari tahap pyroprocessing, kemudian disusul dari alat transportasi yang digunakan.
Berdasarkan analisis perbaikan, truck sebagai alat transportasi pengangkut silika diganti dengan menggunakan kereta api, sehingga terjadi  pengurangan kontribusi nilai sebesar 6,00 x10-4 Pt terhadap impact category global warming,  2,00 x10-3 Pt terhadap impact category respiratory inorganic dan  6,00 x10-4 Pt terhadap impact category  non renewable energy.

Komparasi penggunaan bahan bakar antara sekam padi dengan miscantus giganteus terhadap kontribusinya ke lingkungan, didapatkan bahwa sekam padi memberikan nilai sebesar 1,59 x10-2 Pt dan miscanthus giganteus (alang-alang raksasa) sebesar 1,58 x10-2 Pt, sehingga dengan hasil tersebut penggunaan miscantus giganteus (alang-alang raksasa) sebagai bahan bakar substitusi batubara lebih ramah terhadap lingkungan. 

C, PELUANG PENELITIAN SELANJUTNYA
Penelitian ini masih memerlukan penelitian lanjutan khususnya dalam hal biomassa miscantus giganteus yang digunakan sebagai bahan bakar alternative pengganti bahan bakar batubara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar